
MAKKAH, RC-// Ribuan jemaah haji dari seluruh dunia memadati area Jamarat di Makkah pada Jumat, 12 Dzulhijjah 1446 H, bertepatan dengan 13 Juni 2025, pagi waktu Saudi Arabia.
Di antara mereka, rombongan jemaah haji asal Kebumen, Jawa Tengah, terlihat khusyuk mengikuti prosesi lempar jumrah, salah satu rukun wajib haji. Rombongan ini dipimpin langsung oleh sosok karismatik, Gus Ulin Nuha Shodiq Suhaimi, yang memastikan setiap langkah jemaah berjalan lancar dan penuh makna.
Prosesi lempar jumrah, yang menjadi inti dari Hari Tasyrik (11, 12, dan 13 Dzulhijjah), adalah simbol perlawanan terhadap godaan setan. Dengan melemparkan kerikil ke tiga tugu yang melambangkan iblis, jemaah menegaskan tekad untuk menjauhkan diri dari segala bentuk keburukan. Gus Ulin Nuha, dengan bimbingan dan arahan yang tenang, membantu para jemaah Kebumen memahami esensi dari setiap lemparan, menjadikannya bukan sekadar ritual fisik, namun juga penempaan spiritual.
“Alhamdulillah, para jemaah Kebumen sangat antusias dan semangat dalam menjalankan ibadah lempar jumrah ini,” ujar Gus Ulin Nuha di sela-sela kepadatan Jamarat. “Ini adalah momentum penting untuk menguatkan iman dan melawan bisikan-bisikan negatif dalam diri kita.”
Meski suhu di Makkah cukup terik, semangat jemaah Kebumen tak luntur. Mereka terlihat kompak dan saling membantu, mencerminkan semangat persaudaraan dalam ibadah haji. Selama tiga hari ini, jemaah haji akan terus melaksanakan lempar jumrah sebagai penutup rangkaian ibadah di Mina sebelum kembali ke Makkah untuk thawaf wada’ (thawaf perpisahan).
Diharapkan, seluruh jemaah haji asal Kebumen dapat menyelesaikan seluruh rangkaian ibadah haji dengan sempurna dan kembali ke Tanah Air dengan predikat haji mabrur, membawa pulang berkah dan perubahan positif bagi diri dan lingkungan.
Publisher -Red