
Kebumen, RC— Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah menggelar identifikasi dan sosialisasi daerah rawan bencana di Kelurahan Bumiharjo, Kebumen, pada Senin, 26 Mei 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan masyarakat serta pemerintah daerah dalam menghadapi potensi bencana.
Acara dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Saiful Hadi, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah Komisi E sekaligus Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kebumen; Drs. Wahyudi Fajar dari BPBD Provinsi Jawa Tengah; H. Sarimun, Pembina Baguna Kebumen; Lurah Bumiharjo; para Kepala Desa di Kebumen; serta perwakilan relawan tanggap bencana dari Tagana Kebumen dan Baguna Kebumen.
Drs. Wahyudi Fajar, mewakili Kepala BPBD Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan respons atas aspirasi dari DPRD Provinsi Jawa Tengah, khususnya Bapak Saiful Hadi. “Kita harus memahami aturan secara bersamaan sesuai tugas dan tanggung jawab kita. Di Kebumen, ada beberapa titik yang harus diwaspadai di beberapa kecamatan, seperti Rowokele, Ayah, Sempor, dan lainnya. Ke depan, perlu ada pelatihan-pelatihan tanggap bencana di Kebumen,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Saiful Hadi menekankan tingginya kerawanan bencana di Kebumen. “Kebumen memiliki kerawanan bencana yang tinggi, maka pemerintah dan masyarakat harus memiliki pengetahuan serta pemahaman yang komprehensif terkait kebencanaan, baik pemahaman hukum, tanggung jawab dalam mengatasi kebencanaan, maupun tanggung jawab gugat,” kata Saiful Hadi.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh pejabat di lingkungan Kabupaten Kebumen memiliki tanggung jawab dalam penanggulangan bencana. “Seluruh anggota DPRD Kebumen harus turun langsung mengecek Dinas Ketahanan Pangan dan BPBD Kebumen terkait fasilitas yang sudah tersedia, apakah sudah layak atau belum,” tambahnya.
Sebagai penutup acara, Saiful Hadi berjanji akan membentuk Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) di setiap kecamatan di Kebumen, sebagai langkah nyata untuk meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat paling bawah.
(Red-Waluyo)