Sleman, RC-// Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Pembangunan Daerah (Bangda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Restuardy Daud meninjau langsung pelaksanaan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) di dua Pos Keamanan Lingkungan (Kamling) di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kamis (11/9/2025) malam. Pos Kamling tersebut berada di Kuncen dan Blendangan, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman.
Dalam suasana yang cair dan santai, Restuardy berdialog dengan masyarakat. Bahkan di Pos Kamling Blendangan, ia mentraktir warga yang sedang berjaga dengan hidangan Bakmi Jowo. Warga tampak antusias sembari menyampaikan sejumlah aspirasi.
Restuardy aktif menyimak dan menanggapi pembicaraan warga, terutama terkait pelibatan masyarakat hingga penyelenggaraan Siskamling. Ia mendengarkan penjelasan warga bahwa kegiatan tersebut sudah menjadi aktivitas rutin dan berlangsung sejak lama.
Dia pun mengapresiasi inisiatif warga dalam mengelola Pos Kamling secara mandiri melalui program jimpitan. Selain itu, Restuardy juga menyampaikan tentang keberadaan Satlinmas yang terus diperkuat oleh pemerintah.
“Namanya Satlinmas sekarang, yang sebelum tahun 2002 kita kenal dengan Hansip. Kalau dulu pakaiannya hijau, sekarang abu-abu,” ujar Restuardy.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Satlinmas tidak hanya berperan pada gelaran lima tahunan di TPS saat Pemilu maupun Pilkada. Satlinmas juga memiliki peran mengorganisir warga dalam ronda malam/Siskamling, turut membina dan menggerakkan kelompok sadar kamtibmas, serta menjadi penghubung antara masyarakat, Satpol PP, dan aparat keamanan.
Siskamling tidak hanya berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan, tetapi juga berfungsi sebagai pencegahan dini. Selain itu, Siskamling menjadi sarana interaksi sosial masyarakat melalui kebersamaan dan gotong royong.
Dalam konteks itu, Restuardy mengapresiasi partisipasi masyarakat di DIY dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan dengan kearifan lokal melalui program Jaga Warga. Pelaksanaan Siskamling dalam menjaga lingkungan tetap kondusif sejalan dengan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 300.1.4/e.1/BAK tanggal 3 September 2025, yang salah satunya mendorong penguatan peran Satlinmas dan pengaktifan kembali Siskamling di tingkat RT/RW.
Pada saat kejadian unjuk rasa yang lalu, langkah partisipatif warga DIY menjadi contoh nyata penerapan budaya gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan melalui program Jaga Warga bersama Siskamling.
Menurut data Satpol PP/Linmas Provinsi, saat ini di DIY terdapat kurang lebih 13.450 Pos Kamling yang dilaksanakan di tingkat RT melalui sistem ronda yang melibatkan Jaga Warga dan Satlinmas. Selain menjaga keamanan, sistem ini juga memperkuat kebersamaan antarwarga dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial.
Restuardy menegaskan, Kemendagri mendorong seluruh pemerintah daerah (Pemda) untuk memaksimalkan peran Satlinmas dan mengaktifkan kembali Siskamling sebagai bagian dari budaya gotong royong. Dengan dukungan teknologi melalui Sistem Informasi Manajemen Perlindungan Masyarakat (SIM Linmas), koordinasi antara masyarakat dan Satlinmas menjadi lebih cepat dan efektif sehingga pengawasan lingkungan dapat berjalan optimal.
“Keamanan lingkungan bukan hanya tanggung jawab aparat, tetapi juga warga. Partisipasi seperti Jaga Warga untuk membangun situasi kondusif harus terus didorong karena menjadi fondasi penting bagi kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan pembangunan,” pungkasnya.
Red
More Stories
Sambangi Provinsi DIY, Kemendagri Dorong Pemda Optimalkan Siskamling dan Pastikan Situasi Kamtibmas Aman
Jebakan Statistik di Balik Euforia: Menguak Sisi Gelap Pengentasan Kemiskinan Kebumen
Ratusan Personel Polres Gelar Apel Siaga Malam Minggu